Gardametro.com-Rokan Hulu - Direktur Utama (Dirut) Perusahaan Umum Daerah Rokan Hulu Jaya (Perumda RHJ) yang berkantor di Pasar Modern Pasirpengaraian, Kampung Padang, Desa Rambah Tengah Utara (RTU), Kecamatan Rambah, Marjeni mengakui adanya Dana Deposito Rp 35 Miliar yang merupakan penanaman modal Pemerintah Kabupaten Rokan Hulu (Rohul). Setiap bulannya menghasilkan bunga sebesar Rp.125 juta, tercatat dalam pembukuan Perumda RHJ yang mana oleh pihak manajemennya digunakan untuk menutupi biaya operasional perusahaan.

Demikian dijelaskan Marjeni kepada wartawan saat Bincang-Bincang di Pasirpengaraian Senin, (12/7/2021). Lanjutnya, semenjak dirinya menjabat Dirut Perumda RHJ bersama jajarannya , semua dana, aset, dari hulu ke hilir sudah dicatat dan sudah dipaparkan secara transparan pada saat Pembahasan Perubahan Peraturan Daerah (Perda) yang sebelumnya hanya bidang kelistrikan berubah menjadi berbagai bidang usaha, yang sudah disahkan menjadi menjadi Revisi Perda penyertaan modal dan investasi oleh Pimpinan dan Anggota DPRD Rohul.

Diakui Marjeni adanya penyertaan modal Pemda Rohul, yang berasal dari dana APBD Rokan Hulu di Perumda RHJ sebesar Rp 35 Miliar. Dana tersebut tersimpan di 5 Bank yakni di Bank Rakyat Indonesia (BRI) Cabang Pasirpangaraian, Bank Riau Kepri Syariah, Bank Negara Indonesia (BNI), Bank Mandiri dan Bank Perkreditan Rakyat (BPR) Rokan Hulu.

Dana 35 M ini, merupakan sisa dari penyertaan modal Pemerintah semula sebesar Rp 45 miliar, yang mana sekitar Rp7,9 miliar digunakan untuk uang muka pengadaan genset. dana tersebut bermasalah karena pengadaan genset tsb gagal tidak dapat diselesaikan saat itu, atas permasalahan hukum tsb sudah tuntas dan selesai dengan adanya Putusan Mahkamah Agung yg merupakan kekuatan hukum tetap. Dan sekitar Rp 1.6 miliar dipergunakan untuk pembelian aset tanah yang berada di Desa Tanjung Belit kurang lebih 3 hektar, Untuk keperluan Pembangunan Gardu Induk PLN.

"Sementara sekitar Rp 35 miliar sisa modal investasi Pemkab Rohul tersebut, tersimpan di 5 Bank dengan bunga deposito sebesar Rp 125 Juta/bulannya. Dana Deposito Rp 35 M masih utuh belum dimanfaatkan untuk investasi pada program Perumda sesuai Perda yang sudah disahkan.
Kita baru berencana mengajukan izin kepada Bapak Bupati Rokan Hulu untuk investasi sebesar Rp 1 Miliar untuk investasi di bidang Pembelian Buah (PB) Tandan Buah Sawit yang rencananya kerjasama dengan beberapa Pabrik Minyak Kelapa Sawit (PMKS), perencanaan tsb masih dalam proses penyusunan " kata Marjeni.

Marjeni yang sudah berpengalaman di bidang Perbankan ini juga menguraikan bahwa total biaya Operasional Perumda RHJ sebesar Rp 350 juta/bulannya. "Sehingga dari bunga deposito yang Rp 35 miliar tersebut, sebesar Rp 125 juta dipakai untuk menutupi biaya operasional ditambah pendapatan lain dari sewa lapak dan kios, Pendapatan parkir dan lain lain, mencapai Rp 300 Juta/bulannya. Sehingga secara keseluruhan bisa menutupi biaya operasional. Disamping hal tersebut kami berkontribusi untuk peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD) Pemkab Rohul/pertahunnya sebesar Rp.222 juta ," jelas Dirut Perumda RHJ.

Masih Marjeni berharap Perumda RHJ ini kedepan semakin maju dan akan meningkatkan PAD yang berasal dari laba akan dihasilkan dari investasi Dana Deposito Rp 35 Miliar tersebut, ke berbagai jenis usaha yang dikembangkan berdasarkan Perda yang sudah disahkan, setelah adanya persetujuan dari Bapak Bupati - Wakil Bupati Rokan Hulu.

"Intinya, dari Manajemen Perumda RHJ, terus berupaya semampu kami untuk meningkatkan PAD dari Perumda RHJ, baik dari restribusi parkir, restribusi sampah, pembayaran sewa atas asset pemda, juga dari deviden atas laba Perumda RHJ.
Dalam rangka menggali sumber pendapatan lainnya Perumda RHJ telah memproduksi dan memasarkan 3 Corak Batik Rokan Hulu yang sudah dipatenkan Hak Ciptanya oleh Perumda RHJ yakni: *Suluo Kekaik, Sesuli Banja dan Sicuriang* yang merupakan hasil kerja sama Perumda RHJ dengan Junaidi Syam (Jon Kobet) Maestro Seniman Kabupaten Rokan Hulu," tutur Marjeni.

Menjawab surat terbuka yang sudah beredar tersebut, jawab Dirut Perumda RHJ, semuanya sudah masuk dan dibahas tuntas dalam pembahasan Ranperda saat itu di DPRD Rohul, dan sebelumnya sudah ada audit dari Kantor Akuntan Publik (KAP) dan audit Internal Pemkab Rohul oleh Inspektorat, sehingga Perda nya sudah resmi diketok palu. (Fah/SHI Group)