GardaMETRO.com, Serdang Bedagai - Pendaftaran pencalonan Balon Bupati dan Wakil Bupati Sergai, Ir H Soekirman menjelaskan bahwa alasan KPU Sergai menolak pendaftaranya karena B1KWK Partai Amanat Nasional (PAN) diberikan pada calon lain. Padahal per tanggal 3 September pihaknya sudah menerima B1KWK yang mendukung Ir H Soekirman - Tengku Ryan Novandi (Beriman dan Trendi) maju bersama pilkada.

Selain itu, Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PAN juga sudah mengganti pimpinan di Sergai. Dengan kata lain, menurut Ir H  Soekirman pendaftaran PAN yang diterima KPU tidak sah. “Kita sudah memberitahukan itu ke KPU, namun KPU berjalan bahwa apa yang ada di Sipol itulah yang mereka ikuti,” jelasnya. Jum'at (11/9/20).

Namun Ir H  Soekirman tetap akan maju, karena menurut pasangan Beriman dan Trendi tidak pernah DPD PAN Sergai memberi B1KWK kepada calon lain, upaya menghempang langkah mereka tidak akan bertahan lama. “Karena hari ini juga itu telah di bahas di DPR RI yang menghadirkan langsung KPU RI dan Bawaslu RI. Dalam pembahasan yang kita dengar sudah ditegaskan bahwa partai boleh menarik dukungan. Serta menggantikan calon yang akan diusung. Jadi rakyat Sergai tidak perlu panik. Percayakan kepada kita akan memperjuangkan ini bersama,” katanya.

Penolakan pendaftaran Ir H Soekirman dan Tengku Ryan Novandi (Beriman & Trendi) dalam pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kabupaten Serdang Bedagai oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) dinilai hanya sebagai upaya kaum Borjuis dan kapitalis lokal untuk menghempang langkah Ir H Soekirman dalam membangun Kabupaten Serdang Bedagai (Tanah Bertuah Negeri Beradat) kearah yang lebih baik. Namun Ir H Soekirman yang merupakan Bupati Petahana yakin dan optimis akan tetap membawa suara rakyat.

Hal itu di ungkapkan Ir H Soekirman siaran pers Virtual. Tokoh Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Sumut tersebut menuturkan bahwa penolakan KPU terhadap pencalonannya adalah bukti nyata kriminalisasi demokrasi dalam melanjutkan semangat reformasi yang memperjuangkan kedaulatan suara rakyat. Karena upaya menciptakan calon tunggal pada pilkada Sergai merupakan gambaran ketidak sanggupkah sejumlah pihak dalam mengambil suara rakyat," Ujarnya

"Terlebih saat ini rakyat di Sergai merupakan masyarakat yang mengenal sosok pemimpinnya. Suara rakyat suara Tuhan. Rakyat bersatu tak terkalahkan. Masyarakat Serdang Bedagai yang lebih tahu siapa pemimpin sebenarnya mau membangun. Bukan memperjuangkan berkumpulnya bandar judi, mafia, yang seharusnya untuk tetap memperjuangkan suara rakyat,"katanya (derman yatviko)