GardaMETRO.com, Brazil - Angka kematian akibat Covid-19 di Brasil tembus 400 ribu jiwa pada Kamis kemarin. Brasil menjadi negara kedua yang mencapai angka tersebut setelah Amerika Serikat.
Brasil pada Kamis mencatat 3.001 kematian baru karena COVID-19, menjadikan totalnya sejak pandemi mulai menjadi 401.186 kematian, kata Kementerian Kesehatan seperti dikutip dari Reuters, Jumat, 30 April 2021.
Para ahli kesehatan memperingatkan jumlah korban harian dapat tetap tinggi selama beberapa bulan karena vaksinasi yang lambat dan batasan sosial yang longgar.
Lonjakan infeksi virus corona pada tahun ini telah mendorong rumah sakit di seluruh negeri ke ambang kapasitas mereka dan menyebabkan 100 ribu kematian hanya dalam waktu sebulan.
Kematian COVID-19 Brasil sebenarnya sedikit menurun dari rekor mereka yang pernah mencapai lebih dari 4 ribu orang tewas dalam satu hari pada awal April. Bukannya tetap mengetatkan pembatasan sosial, banyak pemerintah daerah justru melonggarkannya
Petugas medis merawat pasien di ruang gawat darurat rumah sakit Nossa Senhora da Conceicao yang penuh sesak karena wabah Covid-19, di Porto Alegre, Brazil, 11 Maret 2021. [REUTERS / Diego Vara]
Para ahli penyakit menular memperingatkan bahwa pelonggaran ini akan membuat kematian meningkat selama berbulan-bulan karena vaksin saja tidak dapat diandalkan untuk menahan virus. Dua ahli mengatakan mereka memperkirakan kematian terus berlanjut hingga rata-rata di atas 2 ribu per hari.
"Brasil akan mengulangi kesalahan yang sama seperti tahun lalu," kata ahli epidemiologi Pedro Hallal, yang memimpin studi nasional tentang COVID-19.
"Apa yang akan dilakukan Brasil sekarang? Kembali ke pelonggaran pembatasan dan itu akan menstabilkan kita pada 2 ribu kematian per hari, seolah 2 ribu kematian akibat satu penyakit dalam satu hari adalah normal," katanya.
Lonjakan infeksi didorong oleh varian virus corona P.1 yang ditemukan di Brasil yang diyakini 2,5 kali lebih menular dari versi aslinya.
Peluncuran vaksin, dengan hanya sekitar 13 persen orang yang menerima satu suntikan hingga saat ini, belum cukup untuk menahan penyebaran tanpa batasan sosial, kata Diego Xavier, seorang peneliti di lembaga kesehatan pemerintah Fiocruz.
Dia juga memperkirakan lebih dari 2 ribu kematian per hari akan menjadi normal tanpa percepatan besar dalam vaksinasi, seperti yang terlihat di negara-negara seperti Amerika Serikat.
Para ahli menyalahkan tingginya korban tewas pada kegagalan pemerintah, dari Presiden Jair Bolsonaro hingga banyak gubernur dan wali kota, melancarkan tanggapan yang cukup kuat terhadap pandemi.
"Kami telah mencapai angka 400 ribu kematian ini terutama karena ketidakmampuan manajerial pemerintah ini, yang dipimpin oleh presiden," kata Jamal Suleiman, seorang dokter di Institut Infeksi Emilio Ribas.
Presiden Brasil Jair Bolsonaro telah meremehkan tingkat keparahan virus sejak awal. Ia bahkan menentang tindakan penguncian yang ketat dan tidak mendukung penggunaan masker.
Sumber: TEMPO.CO
Komentar Anda :