Gardametro.com – Siak-Tualang -- Dunia pendidikan jaman sekarang, menjadi sarang empuk bagi oknum kepala sekolah untuk korupsi dana Bos.
Hal ini terendusnya Aroma di duga adanya korupsi dana Bos di SMAN 1 Tualang. 

Wartawan terima informasi dari Lembaga Swadaya Masyarakat ( LSM ) yang masih di rahasiakan identitasnya.

LSM berinisial ( TI ) yang beralamat kantor di Jakarta, ia mebeberkan kepada wartawan melalui temuan dari kementerian Pendidikan di bidang SMA.

Di copy dari salinan yang tertulis.(BOS) di SMA Negeri 1 Tualang, kami dari Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Dewan Pimpinan Daerah Provinsi Riau menjelakan.
Bahwa Berdasarkan informasi dan data yang kami terima terkait penggunaan dana di SMAN  
1 Tualang, Kabupaten Siak, Riau, terdapat indikasi ketidaksesuaian dalam alokasi dan pelaksanaan anggaran tahun 2024. Beberapa poin penting yang menjadi

perhatian adalah:

1. Selisih Dana: Pada laporan penggunaan dana, terdapat selisih antara jumlah dana yang diterima dengan total penggunaannya, sebesar:
* 18 Januari 2024     : Selisih Rp 66.804.750 dari total dana Rp 876.750.000.
* 09 Agustus 2024     : Selisih Rp 57.263.350 dari total dana Rp 876.750.000.

2. Penggunaan Dana Nol pada Pos Penting: Sejumlah pos seperti penerimaan peserta didik baru, evaluasi pembelajaran, dan pengembangan profesi guru menunjukkan alokasi Rp 0, yang tidak sesuai dengan kebutuhan operasional sekolah.

3. Lonjakan Anggaran yang Tidak Wajar: Peningkatan signifikan pada pos pemeliharaan sarana dan prasarana, dari Rp 22.787.003 menjadi Rp 264.102.743 tanpa penjelasan rinci. Perkiraan kerugian negara akibat ketidaksesuaian ini mencapai Rp 220.283.486,

berdasarkan analisis terhadap selisih dana yang tidak teralokasi dan potensi penggunaan yang tidak dapat dipertanggungjawabkan.

4. Menurut info yang kami dapat bahwa  pemeliharaan sarana dan prasarana yang tiga (3) Lokal itu adalah bantuan dari provinsi senilai Rp 220.283.486,

Saat wartawan Garda Metro berusaha di konfirmasi ke H. Heri Yulindo selaku Kepsek SMA Negeri 1 Tualang, melalui Tlpn selulernya tidak di jawab. Selain itu wartawan Garda Metro berusahan konfirmasi melalui via Washap dengan balasan, Saya masih mendampingi siswa di Pekanbaru.

Hingga berita ini diterbitkan, H. Heri Yulindo belum ada jawaban secara resmi. (Bukti)